Abd. Kadir W.*, San Afri Awang**, Ris Hadi Purwanto***, dan Erny Poedjirahajoe***
* Balai Penelitian Kehutanan Makassar, Sulawesi Selatan
** Mahasiswa Program Doktor pada Program Studi Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
*** Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Program Studi Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Email: abdkadirw@yahoo.com, abd.kadirw@mail.ugm.ac.id
Keberhasilan pengelolaan Taman Nasional tidak terlepas dari sikap dan dukungan masyarakat. Pemahaman problem sosial ekonomi masyarakat sekitar Taman Nasional sangat diperlukan sebagai salah satu pertimbangan dalam mengelola Taman Nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan penjelasan mengenai problem sosial ekonomi masyarakat sekitar Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul), tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kawasan Taman Nasional dan kontribusi pendapatan dari tamanan kemiri terhadap total pendapatan petani.
Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Maros pada Kawasan TN Babul, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik survey dengan mewawancarai 180 responden yang dipilih secara acak. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan problem sosial ekonomi masyarakar sekitar TN Babul adalah rendahnya tingkat pendidikan, tingginya jumlah tanggungan keluarga, keterlibatan masyarakat dalam kelompok masih rendah, proses capacity building berjalan lambat, dan rendahnya pendapatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Rata-rata total pendapatan masyarakat sekitar TN Babul sebesar Rp. 3.836.367,-/tahun dan sebanyak 65% masyarakat hidup dibawah garis kemiskinan. Rata-rata tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kawasan TN Babul sebesar 37,97%, sementara kontribusi pendapatan dari tanaman kemiri terhadap total pendapatan masyarakat rata-rata sebesar 19,05%. Diperlukan peningkatan kegiatan pendampingan, penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan pola pikir, pengetahuan, dan keterampilan masyarakat sehingga kapasitasnya meningkat dan dapat mengurangi ketergantungannya terhadap kawasan TN Babul. Pengelola TN Babul perlu menjalin komunikasi, koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat serta merumuskan model pengelolaan TN Babul yang efektif dan efisien.
Kata Kunci: Taman Nasional Babul, problem sosial ekonomi, pendapatan masyarakat, ketergantungan masyarakat, kontribusi tanaman kemiri