• Tentang UGM
  • Penelitian
  • Perpustakaan
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Lingkungan Hidup
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sambutan Kepala PSLH
    • Visi dan Misi
    • Sejarah PSLH UGM
    • Kegiatan
    • Hubungi Kami
  • Pengelola dan Staff
    • Kepala PSLH
    • Kepala Bidang
    • Bidang Pelatihan dan Kerjasama
    • Bidang Penelitian Pengabdian Masyarakat
    • Bidang Publikasi
    • Bidang Administrasi Umum dan Kepegawaian
    • Bidang Keuangan dan Inventaris Aset
    • Bidang Media dan IT
  • Pelatihan
    • Agenda Pelatihan
    • World Bank
    • FAQ
  • Resource
    • Opac
    • Info Layanan
    • Referensi
    • Text Book
    • Hasil Penelitian
    • Pengadaan Buku
    • Jurnal
      • Jurnal Umum
      • Jurnal PSLH
    • Penerbitan
    • Buku Tamu
  • Event
    • Hibah Penelitian Mahasiswa Tahun 2023
    • Prosedur Peminjaman Ruang
    • Desa Wisata Pinge
    • Pameran Virtual
    • Pendaftaran Webinar
    • Download
      • Virtual Background Webinar
      • Virtual Background
      • e-Book Tata Kelola Sawit Indonesia
  • Blog
  • Beranda
  • Kegiatan
  • Raih Doktor Usai Meneliti Mineralisasi Skarn Tambang Emas Sumbawa

Raih Doktor Usai Meneliti Mineralisasi Skarn Tambang Emas Sumbawa

  • Kegiatan, Seminar
  • 13 February 2012, 08.45
  • Oleh:
  • 0

Dosen Geologi dari Yangon University, Myanmar, May Thwe Aye, berhasil meraih gelar doktor di kampus UGM setelah mempertahankan ujian disertasi penelitiannya tentang mineralisasi skarn pada endapan emas dan tembaga di tambang Batu Hijau, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Dalam penelitiannya dia mendapatkan bahwa di areal pertambangan batu hijau tersebut tidak ditemukan batuan gamping. Padahal endapan emas umumnya tertutup oleh empat satuan batuan, yakni batugamping, batupasir meta-batupasir tufaan, batuan intrusi diorit-andesit porfiri dan retas batuan andesit. “Meski tidak dijumpai batugamping pada deposit Batu Hijau, namun keberadaannya diganti dengan batuan-batuan vulkanik kaya kalsium yang terbentuk secara mineralisasi dengan tipe skarn,” kata May Thwe Aye dalam ujian doktor dalam ilmu geologi fakultas teknik UGM, Jumat (10/2).

Menurutnya, skarn ini dijumpai pada kontak antara batuan volkanik andesitik dan intrusi tonalit porfiri intermediet. Deposit tipe skarn ini dapat diklasifikasikan sebagai kalsik-eksoskarn, yang terdiri atas skarn kaya-Fe dan teroksidasi yang secara setempat dikontrol oleh zona-zona patahan dan geseran. Sementara karakteristik mineralisasi skarn di Batu Hijau berhubungan dengan porfiri yang terzonasi secara mineralogi dan metalogeni, di mana transisi antara satu tipe deposit ke tipe deposit berikutnya relatif sangat cepat, seperti terlihat dari zona perkembangan yang dekat dan terbentuk bersamaan dan zona alterasi overprinting kuarsa-pirit.

Dia menambahkan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kisaran deposit-deposit yang berhubungan dengan porfiri (porphyry-related deposits), skarn (batuan kalk-silikat-magnetit) dan porfiri (batuan teralterasi potasik) dapat terbentuk dalam satu kejadian hidrotermal yang panjang.

Salah satu anggota tim promotor, Dr. Arifudin Idrus mengatakan mineralisasi skarn pada deposit emas dan tembaga jarang pernah terjadi di Indonesia. “Ini hal yang menarik, di Indonesia keberadaan mineralisasi skarn pada emas dan tembaga jarang ditemukan” katanya.

Sumber: Humas UGM

Tags: sumber daya alam
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM

Kompleks Gedung PSLH-EFSD UGM, Jl. Kuningan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

   pslh@ugm.ac.id
   +62 (274) 565722, 6492410
   +62 (274) 517863

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY